Sharing Strategy bersama Tim LPPM UNAIR

lppm.unesa.ac.id | Surabaya - Rabu tanggal 4 September 2024, tim LPPM Universitas
Airlangga Surabaya berkunjung ke Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya.
Tim LPPM UNAIR memenuhi undangan dari LPPM Universitas Negeri Surabaya dalam
rangka agenda kegiatan Sharing Strategi terkait Pengelolaan Pertanggung jawaban
Dana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Ketua LPPM UNAIR, Prof. Dr.
dr. Gadis Meinar Sari, M.Kes. menjadi salah satu pembicara bersama dengan
Wishnu Okky Pranadi Tirta, S.M. staf bagian keuangan LPPM UNAIR.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA, Prof. Dr. Madlazim, M.Si. yang juga menjadi salah satu kabar gembira dari beliau karena telah sembuh dari penyakitnya dan dapat kembali beraktifitas untuk UNESA. Prof. Madlazim dalam pembukaannya sambil bercanda menyampaikan, “Agenda ini sangat penting sekali untuk dilaksanakan, karena menurut kebanyakan peneliti dan pelaksana PKM, lebih susah menyusun SPJ ketimbang mengerjakan penelitian atau PKM itu sendiri”. Pak WR juga menyampaikan, yang paling penting semoga kedepannya dapat memberikan dampak positif bagi para dosen untuk lebih banyak lagi melakukan penelitian ataupun PKM sehingga dapat terus meningkatkan Indikator Kinerja Utama Universitas.
Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani sebagai tuan rumah agenda tersebut, dalam sambutannya juga menyampaikan hal yang sama, yakni betapa pntingnya kegiatan ini, sekaligus juga harapan beliau untuk dapat meningkatkan jumlah penelitian dan PKM yang dilaksanakan oleh para dosen. Beliau juga menyampaikan bahwa Peraturan Rektor yang mengatur tentang Pengelolaan Penelitian dan PKM berbasis Luaran telah terbit. Dalam Pertor tersebut diatur semua tentang pelaksanaan penelitian dan PKM terbaru yang berbasis luaran.
Walupun kedepannya penelitian dan PKM tidak wajib untuk
mengumpulkan SPJ sebagai salah satu persyaratan, para peneliti atau pelaksana
disarankan untuk tetap menyusun SPJ sebagai berkas untuk disimpan sendiri. Hal ini
digunakan sebagai antisipasi apabila nantinya ada pemeriksaan atau audit dari
BPI ataupun BPK. Ketika badan audit tersebut melakukan sampling pemeriksaannya,
peneliti atau pelaksana sudah siap dengan laporan pertanggung jawaban penggunaan
dana.
Agenda ini ditutup dengan harapan gembira bagi peneliti ataupun pelaksana yang merasa bahwa kebijakan ini nantinya akan sangat mempermudah peneliti atau pelaksana dalam melaksanakan salah satu kewajijam tri dharma universitas. Semoga kebijakan ini akan segera terlaksana. -&
Share It On: