Pusat Literasi UNESA Buka Layanan Pendampingan Anak, ABK—Lansia, yang Melibatkan Mahasiswa (Sarasi)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Pusat Literasi memberikan pembekalan kepada mahasiswa sahabat literasi atau Sarasi, di Ruang Rapat lantai 6, Gedung LPPM, UNESA Kampus 2 Lidah Wetan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Sarasi terdiri atas mahasiswa, diutamakan minimal semester 3 yang mengikuti pelatihan dan lulus seleksi.“Mahasiswa yang menjadi sahabat literasi akan mendapatkan benefit seperti: profit berupa dana (koin) dan pengakuan SKS (poin). Pengakuan SKS ini dilakukan sesuai buku panduan yang ada,” ujar Kepala Pusat Literasi, Kisyani Laksono.
Dalam pembekalan tersebut, mahasiswa mendapatkan sejumlah materi yang meliputi; Mitos dan Miskonsepsi Literasi, Membaca Nyaring, Karakteristik Psikologis (Anak, Lansia, dan ABK), Membangun Komunikasi Efektif dan Positif dalam berbagai kondisi dengan Anak, Lansia dan ABK, dan Membangun Interaksi Efektif dan Positif dengan Anak, Lansia, dan ABK.
Melalui Sarasinesa, mahasiswa dan dosen yang memiliki kepedulian di bidang literasi, seni, olahraga, dan kesehatan mental diberdayakan untuk ikut terlibat dalam masyarakat.
Program ini juga memudahkan mahasiswa yang kesulitan mendapatkan tempat magang mandiri. “Dengan kehadiran Sarasinesa, mahasiswa tidak hanya membantu masyarakat tetapi juga mampu mengembangkan diri dan menerapkan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah,” tukas guru besar UNESA itu.
Sarasi merupakan layanan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai aspek, mulai dari pengasuhan anak, pendampingan lansia, hingga pelajaran tambahan dan pengembangan keterampilan.
Program ini menghadirkan layanan berbayar yang melibatkan mahasiswa dengan keterampilan khusus yang datang langsung ke rumah atau lokasi tujuan, membantu dalam kegiatan sehari-hari hingga memberikan bimbingan intensif.
Sarasi menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikkan keterampilan mereka. Layanan yang diberikan ‘Sarasinesa’ meliputi beberapa kategori utama.
Pertama, Temanmainesa, yang dikhususkan sebagai sahabat bermain bagi anak-anak, serta pelatihan keterampilan olahraga untuk meningkatkan motorik anak.
Kedua, Temancerita, yang menawarkan layanan pendampingan bagi lansia atau pasien di rumah atau rumah sakit, memberikan dukungan emosional dan sosial melalui obrolan ringan atau cerita menarik.
Kegiatan ini membantu lansia tetap terhubung dan merasa dihargai dalam kehidupan sosial mereka.
“Sementara itu, jenis dari program Sarasi meliputi literasi keluarga, literasi olahraga, literasi mata pelajaran, literasi bahasa dan budaya, literasi seni, literasi sekolah, literasi hingga literasi kesehatan mental,” ucapnya.[*]
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud (FBS) dan Tarisa Adistia (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: