Webinar Inspiratif Pusat Gender LPPM UNESA: Menanamkan Nilai Pembelajaran dari Peristiwa Kehidupan Sehari-hari
Pada hari Jumat, 13 September 2024, Pusat Gender
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri
Surabaya (UNESA) mengadakan webinar bertajuk “Belajar dari Peristiwa”. Kegiatan
ini berlangsung secara daring dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, menghadirkan
narasumber utama Sri Wahyaningsih, pendiri Sanggar Anak Alam (SALAM) di
Yogyakarta, yang memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan metode belajar
berbasis pengalaman dan riset bagi anak-anak.
Bersama narasumber dari Unesa Dr Rivo Nugroho, tema
yang diusung dalam webinar ini mendorong peserta didik untuk tidak hanya
mengandalkan materi formal di kelas, melainkan juga belajar dari
peristiwa-peristiwa nyata yang ditemui sehari-hari. Dengan harapan, pendekatan
ini akan menanamkan bekal ilmu dan keterampilan yang relevan serta kontekstual
untuk masa depan mereka.
Sri Wahyaningsih, sebagai pendiri SALAM, berbagi kisah
dan filosofi yang melatarbelakangi pendirian sanggar ini. SALAM sendiri telah
menjadi salah satu contoh institusi pendidikan yang berhasil menerapkan
pendekatan belajar berbasis pengalaman. Di sanggar ini, siswa tidak hanya belajar
dari buku, tetapi juga dari observasi dan keterlibatan langsung dengan
lingkungan. Menurut Sri Wahyaningsih, pendidikan seharusnya berfokus pada
pengembangan karakter dan kepekaan sosial siswa terhadap lingkungan sekitar.
Sri menjelaskan bahwa riset merupakan bagian penting
dalam pembelajaran di SALAM. Bahkan, anak-anak di SALAM diajarkan untuk
melakukan riset sederhana sejak dini, dengan mengamati hal-hal yang ada di
sekitar mereka. Misalnya, siswa diajak untuk meneliti berbagai jenis tanaman di
lingkungan sekolah atau belajar memahami aliran air sungai yang ada di dekat
sanggar. “Anak-anak belajar secara langsung dari peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitar mereka. Dengan begini, mereka tidak hanya memahami konsep
ilmu pengetahuan secara abstrak, tetapi juga mampu melihat aplikasinya dalam
kehidupan nyata,” ungkap Sri.
Dengan berkembangnya metode-metode pendidikan yang
inovatif seperti yang diterapkan di SALAM sebagai lembaga pendidikan non formal,
menjadi harapan bahwa pendidikan di Indonesia dapat lebih inklusif dan
responsif terhadap kebutuhan siswa dalam menghadapi tantangan dunia modern.
Share It On: